Friday, December 26, 2014

Wiro Sableng #101 : Gerhana Di Gajahmungkur

Wiro Sableng #101 : Gerhana Di Gajahmungkur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : TUA GILA DARI ANDALAS

Satu

BERLARI cukup lama Wiro belum juga mencapai tepi barat Telaga Gajahmungkur. Di satu tempat dia berhenti dan mendongak ke atas. Langit gelap gulita. Memandang berkeliling hanya kepekatan dan pohon-pohon serta semak belukar menghitam dilihatnya.
Tiba-tiba murid Sinto Gendeng merasa sambaran angin di samping kirinya disertai berkelebatnya satu bayangan. Namun dia tidak melihat apa-apa.

"Ratu Duyung.... Kaukah itu?" ujar Wiro karena menyangka gadis bermata biru itu menyusulnya. Tak ada jawaban. "Orang bercadar.... Kau ada di sekitar sini?!" ujar Wiro kembali menduga sambil memandang berkeliling. Tetap tak ada jawaban. Mendadak satu tawa mengekeh merobek kesunyian di tempat itu. Membuat Pendekar 212 tersentak kaget dan cepat berpaling ke kiri. "Astaga! Makhluk apa yang ada di bawah pohon besar itu.

"Pendekar 212, lihat baik-baik! Apa kau masih mengenali diriku?!"

Wiro buka matanya lebar-lebar. Sejarak sepuluh langkah di hadapannya, di bawah bayang-bayang gelap sebuah pohon besar berdiri satu sosok
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #101 : Gerhana Di Gajahmungkur Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Thursday, December 25, 2014

Wiro Sableng #84 : Wasiat Dewa

Wiro Sableng #84 : Wasiat Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : WASIAT IBLIS

SATU

LIDAH Tiga Bayangan Setan terjulur sedang kawannya si Elang Setan terbatuk-batuk dengan mata basah memerah.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?!" tanya Elang Setan.
"Aku bersumpah akan membunuh Pangeran keparat itu!" jawab Tiga Bayangan Setan.
"Jangan tolol! Tingkat kepandaiannya di atas kita! Apalagi kini dia memiliki Kitab Wasiat Iblis itu...."
"Kita harus pergunakan akal! Cari kesempatan waktu dia lengah!"
"Kalau begitu kita terpaksa mengikuti kemana dia pergi!" kata Elang Setan pula.
"Aku benar-benar tidak suka ini! Pangeran jahanam! Mayatmu kelak akan kukupas! Kulitmu kujembreng kujadikan mantel!" kertak Tiga Bayangan Setan. "Aku yakin bisa membunuhnya. Ilmu Tiga Bayangan Setanku pasti bisa menaklukannya....Ayo kita ikuti dia!"

Kedua orang itu segera mengejar Pangeran Matahari. Tahu orang mengikuti sang Pangeran menghentikan langkah dan berbalik.

"K
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #84 : Wasiat Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Monday, December 22, 2014

Luka Tak Berdarah

Luka Tak Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa malam membawa secangkir racun di hatiku, membuatku lumpuh tak berdaya. Awalnya aku sudah cukup bahagia. Karena OVJ yang menemani malamku, serta mulai membuka kehidupan baruku. Namun Dedy mengahancurkan semangat hidupku, Dia patahkan sayapku lagi, dia membuatku trauma kembali. Apakah ini sifat aslimu? Satu tahun lebih aku mengenalmu, tak pernah kamu separah itu melontarkan kata-kata kasar padaku. Sekarang malah kamu caci maki aku sepuas hatimu. Apa karena kamu telah mengenalnya?” Aku salah mengenalmu selama ini. Malam penuh luka, berhujan air mata, serta kamu iris-iris hatiku hingga hancur.

Dedy sms: “Maaf menganggu. Aku harap sekarang jangan pernah menghubungiku lagi ataupun mengganggu hubunganku dengan Cinta, karena aku sudah tidak peduli dengan hidupmu. Kamu dekat dengan Dendy ataupun jadian dengannya silahkan itu terserah kamu. Aku punya hak untuk hidupku. Masalah Flasdisk dan Uang itu ambil, itung-itung itu sedekahku untuk kamu. Jangan ganggu Cinta karena aku yang mengejar-ngejarnya. Bukan Cinta. Thanks…”

Setelah mem
... baca selengkapnya di Luka Tak Berdarah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pengamen Jalanan

Pengamen Jalanan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kuku yang biasa kugunakan untuk memetik senar gitar kini sudah mulai memanjang dan menampakkan setumpuk kotoran disana. Kotoran yang tampak lebih kotor dari setumpuk sampah di jalanan Ibu kota ini. Ku taruh gitar kecilku yang selalu menemani di setiap pagi dan siangku. Ku hitung receh demi receh yang berhasil kukumpulkan, berharap cukup untuk membeli sebungkus nasi dan segelas air minum untuk mengisi perutku dan adikku yang sedari tadi pagi sudah rewel tak terisi makanan.

Setelah membeli makanan, aku memakannya dengan berbagi separuh dengan Reza, adikku satu-satunya. Tiga tahun yang lalu, orang tua kami memiliki sebuah perusahaan besar, tapi karena di tipu habis-habisan oleh seorang investor nakal, maka raiblah semua harta benda kami. Tak ada sepeserpun uang yang bisa kami genggam. Dan satu tahun yang lalu, Ayah meninggal. Di susul dengan Ibu yang berangkat untuk mengadu nasib di luar negeri sebagai TKW. Meninggalkan kami berdua. Tapi sampai saat inipun tak ada kabar akan kembalinya Ibu. Sempat ada kabar angin bahwa Ibu sudah meninggal. Tapi entahlah, kebenarannya hingga saat ini belum aku ketahui.

Setelah menghabiskan makanan ini ditemani deru kendaraan bermotor dan asap-asap mengepul dari kenalpot, kami bergegas tidur beralaskan sebuah kain lusuh dan sobek di sana-sini termakan usia. Keesokan paginya, kami terbangun karena tetes-tetes dingin air hujan yang mulai membasahi kulit. Namun hal itu tak menyurutkan
... baca selengkapnya di Pengamen Jalanan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1